Dalam biologi, sel adalah kumpulan materi
paling sederhana yang dapat hidup dan
merupakan unit penyusun semua
makhluk hidup.[1][2] Sel mampu
melakukan semua aktivitas kehidupan
dan sebagian besar reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan berlangsung
di dalam sel.[3][4] Kebanyakan makhluk
hidup tersusun atas sel tunggal,[5] atau
disebut organisme uniseluler, misalnya
bakteri dan ameba. Makhluk hidup
lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan
manusia, merupakan organisme
multiseluler yang terdiri dari banyak tipe
sel terspesialisasi dengan fungsinya
masing-masing.[1] Tubuh manusia,
misalnya, tersusun atas lebih dari 1013
sel.[5] Namun demikian, seluruh tubuh
semua organisme berasal dari hasil
pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh
bakteri berasal dari pembelahan sel
bakteri induknya, sementara tubuh tikus
berasal dari pembelahan sel telur
induknya yang sudah dibuahi.
Sel-sel pada organisme multiseluler tidak
akan bertahan lama jika masing-masing
berdiri sendiri.[1] Sel yang sama
dikelompokkan menjadi jaringan, yang
membangun organ dan kemudian sistem
organ yang membentuk tubuh organisme
tersebut. Contohnya, sel otot jantung
membentuk jaringan otot jantung pada
organ jantung yang merupakan bagian
dari sistem organ peredaran darah pada
tubuh manusia. Sementara itu, sel sendiri
tersusun atas komponen-komponen yang
disebut organel.[6]
Sel terkecil yang dikenal manusia ialah
bakteri Mycoplasma dengan diameter
0,0001 sampai 0,001 mm,[7] sedangkan
salah satu sel tunggal yang bisa dilihat
dengan mata telanjang ialah telur ayam
yang belum dibuahi. Akan tetapi, sebagian
besar sel berdiameter antara 1 sampai
100 µm (0,001–0,1 mm) sehingga hanya
bisa dilihat dengan mikroskop.[8]
Penemuan dan kajian awal tentang sel
memperoleh kemajuan sejalan dengan
penemuan dan penyempurnaan
mikroskop pada abad ke-17. Robert
Hooke pertama kali mendeskripsikan dan
menamai sel pada tahun 1665 ketika ia
mengamati suatu irisan gabus (kulit
batang pohon ek) dengan mikroskop
yang memiliki perbesaran 30 kali.[4]
Namun demikian, teori sel sebagai unit
kehidupan baru dirumuskan hampir dua
abad setelah itu oleh Matthias Schleiden
dan Theodor Schwann. Selanjutnya, sel
dikaji dalam cabang biologi yang disebut
biologi sel.
Sejarah
Mikroskop rancangan Robert
Hooke menggunakan sumber
cahaya lampu minyak.[9]
Penemuan awal
Mikroskop majemuk dengan dua lensa
telah ditemukan pada akhir abad ke-16
dan selanjutnya dikembangkan di
Belanda, Italia, dan Inggris. Hingga
pertengahan abad ke-17 mikroskop
sudah memiliki kemampuan perbesaran
citra sampai 30 kali. Ilmuwan Inggris
Robert Hooke kemudian merancang
mikroskop majemuk yang memiliki
sumber cahaya sendiri sehingga lebih
mudah digunakan.[10] Ia mengamati
irisan-irisan tipis gabus melalui
mikroskop dan menjabarkan struktur
mikroskopik gabus sebagai "berpori-pori
seperti sarang lebah tetapi pori-porinya
tidak beraturan" dalam makalah yang
diterbitkan pada tahun 1665.[11] Hooke
menyebut pori-pori itu cells karena mirip
dengan sel (bilik kecil) di dalam biara atau
penjara.[10][12] Yang sebenarnya dilihat
oleh Hooke adalah dinding sel kosong
yang melingkupi sel-sel mati pada gabus
yang berasal dari kulit pohon ek.[13] Ia
juga mengamati bahwa di dalam
tumbuhan hijau terdapat sel yang berisi
cairan.[9]
Gambar struktur gabus yang
dilihat Robert Hooke melalui
mikroskopnya
Pada masa yang sama di Belanda, Antony
van Leeuwenhoek, seorang pedagang
kain, menciptakan mikroskopnya sendiri
yang berlensa satu dan menggunakannya
untuk mengamati berbagai hal.[10] Ia
berhasil melihat sel darah merah,
spermatozoid, khamir bersel tunggal,
protozoa, dan bahkan bakteri.[13][14]
Pada tahun 1673 ia mulai mengirimkan
surat yang memerinci kegiatannya
kepada Royal Society, perkumpulan ilmiah
Inggris, yang lalu menerbitkannya. Pada
salah satu suratnya, Leeuwenhoek
menggambarkan sesuatu yang bergerak-
gerak di dalam air liur yang diamatinya di
bawah mikroskop. Ia menyebutnya
diertjen atau dierken ( bahasa Belanda:
'hewan kecil', diterjemahkan sebagai
animalcule dalam bahasa Inggris oleh
Royal Society), yang diyakini sebagai
bakteri oleh ilmuwan modern.[10][15]
Pada tahun 1675–1679, ilmuwan Italia
Marcello Malpighi menjabarkan unit
penyusun tumbuhan yang ia sebut utricle
('kantong kecil'). Menurut
pengamatannya, setiap rongga tersebut
berisi cairan dan dikelilingi oleh dinding
yang kokoh. Nehemiah Grew dari Inggris
juga menjabarkan sel tumbuhan dalam
tulisannya yang diterbitkan pada tahun
1682, dan ia berhasil mengamati banyak
struktur hijau kecil di dalam sel-sel daun
tumbuhan, yaitu kloroplas.[10][16]
Teori sel
Beberapa ilmuwan pada abad ke-18 dan
awal abad ke-19 telah berspekulasi atau
mengamati bahwa tumbuhan dan hewan
tersusun atas sel,[17] namun hal tersebut
masih diperdebatkan pada saat itu.[16]
Pada tahun 1838, ahli botani Jerman
Matthias Jakob Schleiden menyatakan
bahwa semua tumbuhan terdiri atas sel
dan bahwa semua aspek fungsi tubuh
tumbuhan pada dasarnya merupakan
manifestasi aktivitas sel.[18] Ia juga
menyatakan pentingnya nukleus (yang
ditemukan Robert Brown pada tahun
1831) dalam fungsi dan pembentukan sel,
namun ia salah mengira bahwa sel
terbentuk dari nukleus.[16][19] Pada
tahun 1839, Theodor Schwann, yang
setelah berdiskusi dengan Schleiden
menyadari bahwa ia pernah mengamati
nukleus sel hewan sebagaimana
Schleiden mengamatinya pada tumbuhan,
menyatakan bahwa semua bagian tubuh
hewan juga tersusun atas sel.
Menurutnya, prinsip universal
pembentukan berbagai bagian tubuh
semua organisme adalah pembentukan
sel.[18]
Yang kemudian memerinci teori sel
sebagaimana yang dikenal dalam bentuk
modern ialah Rudolf Virchow, seorang
ilmuwan Jerman lainnya. Pada mulanya ia
sependapat dengan Schleiden mengenai
pembentukan sel. Namun, pengamatan
mikroskopis atas berbagai proses
patologis membuatnya menyimpulkan hal
yang sama dengan yang telah
disimpulkan oleh Robert Remak dari
pengamatannya terhadap sel darah
merah dan embrio, yaitu bahwa sel
berasal dari sel lain melalui pembelahan
sel. Pada tahun 1855, Virchow
menerbitkan makalahnya yang memuat
motonya yang terkenal, omnis cellula e
cellula (semua sel berasal dari sel).[20][21]
Perkembangan biologi sel
Antara tahun 1875 dan 1895, terjadi
berbagai penemuan mengenai fenomena
seluler dasar, seperti mitosis, meiosis, dan
fertilisasi, serta berbagai organel penting,
seperti mitokondria, kloroplas, dan badan
Golgi.[22] Lahirlah bidang yang
mempelajari sel, yang saat itu disebut
sitologi.
Perkembangan teknik baru, terutama
fraksinasi sel dan mikroskopi elektron,
memungkinkan sitologi dan biokimia
melahirkan bidang baru yang disebut
biologi sel.[23] Pada tahun 1960,
perhimpunan ilmiah American Society for
Cell Biology didirikan di New York,
Amerika Serikat, dan tidak lama
setelahnya, jurnal ilmiah Journal of
Biochemical and Biophysical Cytology
berganti nama menjadi Journal of Cell
Biology.[24] Pada akhir dekade 1960-an,
biologi sel telah menjadi suatu disiplin
ilmu yang mapan, dengan perhimpunan
dan publikasi ilmiahnya sendiri serta
memiliki misi mengungkapkan
mekanisme fungsi organel sel.[25]
Struktur
Semua sel dibatasi oleh suatu membran
yang disebut membran plasma,
sementara daerah di dalam sel disebut
sitoplasma.[26] Setiap sel, pada tahap
tertentu dalam hidupnya, mengandung
DNA sebagai materi yang dapat
diwariskan dan mengarahkan aktivitas sel
tersebut.[27] Selain itu, semua sel memiliki
struktur yang disebut ribosom yang
berfungsi dalam pembuatan protein yang
akan digunakan sebagai katalis pada
berbagai reaksi kimia dalam sel tersebut.
[5]
Setiap organisme tersusun atas salah satu
dari dua jenis sel yang secara struktur
berbeda: sel prokariotik atau sel
eukariotik. Kedua jenis sel ini dibedakan
berdasarkan posisi DNA di dalam sel;
sebagian besar DNA pada eukariota
terselubung membran organel yang
disebut nukleus atau inti sel, sedangkan
prokariota tidak memiliki nukleus. Hanya
bakteri dan arkea yang memiliki sel
prokariotik, sementara protista,
tumbuhan, jamur, dan hewan memiliki sel
eukariotik.
daun
Jumat, 04 Oktober 2013
Sejarah Masuknya Islam
Penyebaran Islam (1200 - 1600)
Berbagai teori perihal masuknya Islam ke
Indonesia terus muncul sampai saat ini.
Fokus diskusi mengenai kedatangan
Islam di Indonesia sejauh ini berkisar
pada tiga tema utama, yakni tempat asal
kedatangannya, para pembawanya, dan
waktu kedatangannya.[1] Mengenai
tempat asal kedatangan Islam yang
menyentuh Indonesia, di kalangan para
sejarawan terdapat beberapa pendapat.
Ahmad Mansur Suryanegara
mengikhtisarkannya menjadi tiga teori
besar. Pertama, teori Gujarat, India. Islam
dipercayai datang dari wilayah Gujarat –
India melalui peran para pedagang India
muslim pada sekitar abad ke-13 M. Kedua,
teori Makkah. Islam dipercaya tiba di
Indonesia langsung dari Timur Tengah
melalui jasa para pedagang Arab muslim
sekitar abad ke-7 M. Ketiga, teori Persia.
Islam tiba di Indonesia melalui peran para
pedagang asal Persia yang dalam
perjalanannya singgah ke Gujarat
sebelum ke nusantara sekitar abad ke-13
M.[1]. Melalui Kesultanan Tidore yang juga
menguasai Tanah Papua, sejak abad
ke-17, jangkauan terjauh penyebaran
Islam sudah mencapai Semenanjung Onin
di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Kalau Ahli Sejarah Barat beranggapan
bahwa Islam masuk di Indonesia mulai
abad 13 adalah tidak benar, HAMKA
berpendapat bahwa pada tahun 625 M
sebuah naskah Tiongkok mengkabarkan
bahwa menemukan kelompok bangsa
Arab yang telah bermukim di pantai Barat
Sumatera (Barus) [2]. Pada saat nanti
wilayah Barus ini akan masuk ke wilayah
kerajaan Srivijaya.
Pada tahun 674 M semasa pemerintahan
Khilafah Islam Utsman bin Affan,
memerintahkan mengirimkan utusannya
(Muawiyah bin Abu Sufyan) ke tanah Jawa
yaitu ke Jepara (pada saat itu namanya
Kalingga). Hasil kunjungan duta Islam ini
adalah raja Jay Sima, putra Ratu Sima dari
Kalingga, masuk Islam [3].
Pada tahun 718M raja Srivijaya Sri
Indravarman setelah kerusuhan Kanton
juga masuk Islam pada masa khalifah
Umar bin Abdul Aziz (Dinasti Umayyah).
Sanggahan Teori Islam Masuk Indonesia
abad 13 melalui Pedagang Gujarat
Teori Islam Masuk Indonesia abad 13
melalui pedagang Gujarat, menurut
pendapat sebagian besar orang, adalah
tidaklah benar. Apabila benar maka
tentunya Islam yang akan berkembang
kebanyakan di Indonesia adalah aliran
Syi'ah karena Gujarat pada masa itu
beraliran Syiah, akan tetapi kenyataan
Islam di Indonesia didominasi Mazhab
Syafi'i.
Sanggahan lain adalah bukti telah
munculnya Islam pada masa awal dengan
bukti Tarikh Nisan Fatimah binti Maimun
(1082M) di Gresik.
Masa kolonial
Anak-anak mengaji Al Quran
di Jawa pada masa kolonial
Hindia Belanda
Pada abad ke-17 masehi atau tahun 1601
kerajaan Hindia Belanda datang ke
Nusantara untuk berdagang, namun pada
perkembangan selanjutnya mereka
menjajah daerah ini. Belanda datang ke
Indonesia dengan kamar dagangnya, VOC,
sejak itu hampir seluruh wilayah
Nusantara dikuasainya kecuali Aceh. Saat
itu antara kerajaan-kerajaan Islam di
Nusantara belum sempat membentuk
aliansi atau kerja sama. Hal ini yang
menyebabkan proses penyebaran
dakwah terpotong.
Dengan sumuliayatul (kesempurnaan)
Islam yang tidak ada pemisahan antara
aspek-aspek kehidupan tertentu dengan
yang lainnya, ini telah diterapkan oleh
para ulama saat itu. Ketika penjajahan
datang, para ulama mengubah pesantren
menjadi markas perjuangan, para santri
(peserta didik pesantren) menjadi
jundullah (pasukan Allah) yang siap
melawan penjajah, sedangkan ulamanya
menjadi panglima perang. Potensi-potensi
tumbuh dan berkembang di abad ke-13
menjadi kekuatan perlawanan terhadap
penjajah. Ini dapat dibuktikan dengan
adanya hikayat-hikayat pada masa
kerajaan Islam yang syair-syairnya berisi
seruan perjuangan. Para ulama
menggelorakan jihad melawan penjajah
Belanda. Belanda mengalami kewalahan
yang akhirnya menggunakan strategi-
strategi:
Politik devide et impera, yang pada
kenyataannya memecah-belah atau
mengadu domba antara kekuatan ulama
dengan adat, contohnya perang Padri di
Sumatera Barat dan perang Diponegoro
di Jawa.
Mendatangkan Prof. Dr. Snouk Cristian
Hourgonye alias Abdul Gafar, seorang
Guru Besar ke-Indonesiaan di Universitas
Hindia Belanda, yang juga seorang
orientalis yang pernah mempelajari Islam
di Mekkah. Dia berpendapat agar
pemerintahan Belanda membiarkan umat
Islam hanya melakukan ibadah mahdhoh
(khusus) dan dilarang berbicara atau
sampai melakukan politik praktis.
Gagasan tersebut dijalani oleh
pemerintahan Belanda dan salah satunya
adalah pembatasan terhadap kaum
muslimin yang akan melakukan ibadah
Haji, karena pada saat itulah terjadi
pematangan pejuangan terhadap
penjajahan.[4]
Di akhir abad ke-19, muncul ideologi
pembaruan Islam yang diserukan oleh
Jamal-al-Din Afghani dan Muhammad
Abduh. Ulama-ulama Minangkabau yang
belajar di Kairo, Mesir banyak berperan
dalam menyebarkan ide-ide tersebut, di
antara mereka ialah Muhammad Djamil
Djambek dan Abdul Karim Amrullah.
Pembaruan Islam yang tumbuh begitu
pesat didukung dengan berdirinya
sekolah-sekolah pembaruan seperti
Adabiah (1909), Diniyah Putri (1911), dan
Sumatera Thawalib (1915). Pada tahun
1906, Tahir bin Jalaluddin menerbitkan
koran pembaruan al-Iman di Singapura
dan lima tahun kemudian, di Padang
Berbagai teori perihal masuknya Islam ke
Indonesia terus muncul sampai saat ini.
Fokus diskusi mengenai kedatangan
Islam di Indonesia sejauh ini berkisar
pada tiga tema utama, yakni tempat asal
kedatangannya, para pembawanya, dan
waktu kedatangannya.[1] Mengenai
tempat asal kedatangan Islam yang
menyentuh Indonesia, di kalangan para
sejarawan terdapat beberapa pendapat.
Ahmad Mansur Suryanegara
mengikhtisarkannya menjadi tiga teori
besar. Pertama, teori Gujarat, India. Islam
dipercayai datang dari wilayah Gujarat –
India melalui peran para pedagang India
muslim pada sekitar abad ke-13 M. Kedua,
teori Makkah. Islam dipercaya tiba di
Indonesia langsung dari Timur Tengah
melalui jasa para pedagang Arab muslim
sekitar abad ke-7 M. Ketiga, teori Persia.
Islam tiba di Indonesia melalui peran para
pedagang asal Persia yang dalam
perjalanannya singgah ke Gujarat
sebelum ke nusantara sekitar abad ke-13
M.[1]. Melalui Kesultanan Tidore yang juga
menguasai Tanah Papua, sejak abad
ke-17, jangkauan terjauh penyebaran
Islam sudah mencapai Semenanjung Onin
di Kabupaten Fakfak, Papua Barat.
Kalau Ahli Sejarah Barat beranggapan
bahwa Islam masuk di Indonesia mulai
abad 13 adalah tidak benar, HAMKA
berpendapat bahwa pada tahun 625 M
sebuah naskah Tiongkok mengkabarkan
bahwa menemukan kelompok bangsa
Arab yang telah bermukim di pantai Barat
Sumatera (Barus) [2]. Pada saat nanti
wilayah Barus ini akan masuk ke wilayah
kerajaan Srivijaya.
Pada tahun 674 M semasa pemerintahan
Khilafah Islam Utsman bin Affan,
memerintahkan mengirimkan utusannya
(Muawiyah bin Abu Sufyan) ke tanah Jawa
yaitu ke Jepara (pada saat itu namanya
Kalingga). Hasil kunjungan duta Islam ini
adalah raja Jay Sima, putra Ratu Sima dari
Kalingga, masuk Islam [3].
Pada tahun 718M raja Srivijaya Sri
Indravarman setelah kerusuhan Kanton
juga masuk Islam pada masa khalifah
Umar bin Abdul Aziz (Dinasti Umayyah).
Sanggahan Teori Islam Masuk Indonesia
abad 13 melalui Pedagang Gujarat
Teori Islam Masuk Indonesia abad 13
melalui pedagang Gujarat, menurut
pendapat sebagian besar orang, adalah
tidaklah benar. Apabila benar maka
tentunya Islam yang akan berkembang
kebanyakan di Indonesia adalah aliran
Syi'ah karena Gujarat pada masa itu
beraliran Syiah, akan tetapi kenyataan
Islam di Indonesia didominasi Mazhab
Syafi'i.
Sanggahan lain adalah bukti telah
munculnya Islam pada masa awal dengan
bukti Tarikh Nisan Fatimah binti Maimun
(1082M) di Gresik.
Masa kolonial
Anak-anak mengaji Al Quran
di Jawa pada masa kolonial
Hindia Belanda
Pada abad ke-17 masehi atau tahun 1601
kerajaan Hindia Belanda datang ke
Nusantara untuk berdagang, namun pada
perkembangan selanjutnya mereka
menjajah daerah ini. Belanda datang ke
Indonesia dengan kamar dagangnya, VOC,
sejak itu hampir seluruh wilayah
Nusantara dikuasainya kecuali Aceh. Saat
itu antara kerajaan-kerajaan Islam di
Nusantara belum sempat membentuk
aliansi atau kerja sama. Hal ini yang
menyebabkan proses penyebaran
dakwah terpotong.
Dengan sumuliayatul (kesempurnaan)
Islam yang tidak ada pemisahan antara
aspek-aspek kehidupan tertentu dengan
yang lainnya, ini telah diterapkan oleh
para ulama saat itu. Ketika penjajahan
datang, para ulama mengubah pesantren
menjadi markas perjuangan, para santri
(peserta didik pesantren) menjadi
jundullah (pasukan Allah) yang siap
melawan penjajah, sedangkan ulamanya
menjadi panglima perang. Potensi-potensi
tumbuh dan berkembang di abad ke-13
menjadi kekuatan perlawanan terhadap
penjajah. Ini dapat dibuktikan dengan
adanya hikayat-hikayat pada masa
kerajaan Islam yang syair-syairnya berisi
seruan perjuangan. Para ulama
menggelorakan jihad melawan penjajah
Belanda. Belanda mengalami kewalahan
yang akhirnya menggunakan strategi-
strategi:
Politik devide et impera, yang pada
kenyataannya memecah-belah atau
mengadu domba antara kekuatan ulama
dengan adat, contohnya perang Padri di
Sumatera Barat dan perang Diponegoro
di Jawa.
Mendatangkan Prof. Dr. Snouk Cristian
Hourgonye alias Abdul Gafar, seorang
Guru Besar ke-Indonesiaan di Universitas
Hindia Belanda, yang juga seorang
orientalis yang pernah mempelajari Islam
di Mekkah. Dia berpendapat agar
pemerintahan Belanda membiarkan umat
Islam hanya melakukan ibadah mahdhoh
(khusus) dan dilarang berbicara atau
sampai melakukan politik praktis.
Gagasan tersebut dijalani oleh
pemerintahan Belanda dan salah satunya
adalah pembatasan terhadap kaum
muslimin yang akan melakukan ibadah
Haji, karena pada saat itulah terjadi
pematangan pejuangan terhadap
penjajahan.[4]
Di akhir abad ke-19, muncul ideologi
pembaruan Islam yang diserukan oleh
Jamal-al-Din Afghani dan Muhammad
Abduh. Ulama-ulama Minangkabau yang
belajar di Kairo, Mesir banyak berperan
dalam menyebarkan ide-ide tersebut, di
antara mereka ialah Muhammad Djamil
Djambek dan Abdul Karim Amrullah.
Pembaruan Islam yang tumbuh begitu
pesat didukung dengan berdirinya
sekolah-sekolah pembaruan seperti
Adabiah (1909), Diniyah Putri (1911), dan
Sumatera Thawalib (1915). Pada tahun
1906, Tahir bin Jalaluddin menerbitkan
koran pembaruan al-Iman di Singapura
dan lima tahun kemudian, di Padang
Sistem Koloid
Sistem koloid (selanjutnya disingkat
"koloid" saja) merupakan suatu bentuk
campuran (sistem dispersi) dua atau lebih
zat yang bersifat homogen namun
memiliki ukuran partikel terdispersi yang
cukup besar (1 - 100 nm), sehingga
terkena efek Tyndall. Bersifat homogen
berarti partikel terdispersi tidak
terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya
lain yang dikenakan kepadanya; sehingga
tidak terjadi pengendapan, misalnya. Sifat
homogen ini juga dimiliki oleh larutan,
namun tidak dimiliki oleh campuran biasa
( suspensi).
Koloid mudah dijumpai di mana-mana:
susu, agar-agar, tinta, sampo, serta awan
merupakan contoh-contoh koloid yang
dapat dijumpai sehari-hari. Sitoplasma
dalam sel juga merupakan sistem koloid.
Kimia koloid menjadi kajian tersendiri
dalam kimia industri karena
kepentingannya.
Macam-macam koloid
Koloid memiliki bentuk bermacam-macam,
tergantung dari fase zat pendispersi dan
zat terdispersinya. Beberapa jenis koloid:
Aerosol yang memiliki zat pendispersi
berupa gas. Aerosol yang memiliki zat
terdispersi cair disebut aerosol cair
(contoh: kabut dan awan) sedangkan
yang memiliki zat terdispersi padat
disebut aerosol padat (contoh: asap dan
debu dalam udara).
Sol Sistem koloid dari partikel padat yang
terdispersi dalam zat cair. (Contoh: Air
sungai, sol sabun, sol detergen, cat dan
tinta).
Emulsi Sistem koloid dari zat cair yang
terdispersi dalam zat cair lain, namun
kedua zat cair itu tidak saling melarutkan.
(Contoh: santan, susu, mayonaise, dan
minyak ikan).
Buih Sistem Koloid dari gas yang
terdispersi dalam zat cair. (Contoh: pada
pengolahan bijih logam, alat pemadam
kebakaran, kosmetik dan lainnya).
Gel sistem koloid kaku atau setengah
padat dan setengah cair. (Contoh: agar-
agar, Lem).
Sifat-sifat Koloid
Efek Tyndall
Efek Tyndall ialah gejala
penghamburan berkas sinar (cahaya)
oleh partikel-partikel koloid. Hal ini
disebabkan karena ukuran molekul
koloid yang cukup besar. Efek Tyndall
ini ditemukan oleh John Tyndall
(1820-1893), seorang ahli fisika
Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut
efek tyndall.
Efek Tyndall adalah efek yang terjadi
jika suatu larutan terkena sinar. Pada
saat larutan sejati disinari dengan
cahaya, maka larutan tersebut tidak
akan menghamburkan cahaya,
sedangkan pada sistem koloid, cahaya
akan dihamburkan. hal itu terjadi
karena partikel-partikel koloid
mempunyai partikel-partikel yang relatif
besar untuk dapat menghamburkan
sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan
sejati, partikel-partikelnya relatif kecil
sehingga hamburan yang terjadi hanya
sedikit dan sangat sulit diamati.
Gerak Brown
Gerak Brown ialah gerakan partikel-
partikel koloid yang senantiasa
bergerak lurus tapi tidak menentu
(gerak acak/tidak beraturan). Jika
diamati koloid dibawah mikroskop
ultra, maka kita akan melihat bahwa
partikel-partikel tersebut akan bergerak
membentuk zigzag. Pergerakan zigzag
ini dinamakan gerak Brown.
Partikel-partikel suatu zat senantiasa
bergerak. Gerakan tersebut dapat
bersifat acak seperti pada zat cair dan
gas( dinamakan gerak brown),
sedangkan pada zat padat hanya
beroszillasi di tempat ( tidak termasuk
gerak brown ). Untuk koloid dengan
medium pendispersi zat cair atau gas,
pergerakan partikel-partikel akan
menghasilkan tumbukan dengan
partikel-partikel koloid itu sendiri.
Tumbukan tersebut berlangsung dari
segala arah. Oleh karena ukuran
partikel cukup kecil, maka tumbukan
yang terjadi cenderung tidak seimbang.
Sehingga terdapat suatu resultan
tumbukan yang menyebabkan
perubahan arah gerak partikel
sehingga terjadi gerak zigzag atau
gerak Brown.
Semakin kecil ukuran partikel koloid,
semakin cepat gerak Brown yang
terjadi. Demikian pula, semakin besar
ukuran partikel koloid, semakin lambat
gerak Brown yang terjadi. Hal ini
menjelaskan mengapa gerak Brown
sulit diamati dalam larutan dan tidak
ditemukan dalam campuran heterogen
zat cair dengan zat padat (suspensi).
Gerak Brown juga dipengaruhi oleh
suhu. Semakin tinggi suhu sistem
koloid, maka semakin besar energi
kinetik yang dimiliki partikel-partikel
medium pendispersinya. Akibatnya,
gerak Brown dari partikel-partikel fase
terdispersinya semakin cepat. Demikian
pula sebaliknya, semakin rendah suhu
sistem koloid, maka gerak Brown
semakin lambat.
Adsorpsi
Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan
partikel atau ion atau senyawa lain
pada permukaan partikel koloid yang
disebabkan oleh luasnya permukaan
partikel. Adsorpsi harus dibedakan
dengan absorpsi yang artinya
penyerapan yang terjadi di dalam suatu
partikel.
Contoh:
(i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif
karena permukaannya menyerap ion
H+.
(ii) Koloid As 2S3 bermuatan negatif
karena permukaannya menyerap ion
S2.
Muatan koloid
Dikenal dua macam koloid, yaitu koloid
bermuatan positif dan koloid
bermuatan negatif.
Koagulasi koloid
Koagulasi adalah penggumpalan
partikel koloid dan membentuk
endapan. Dengan terjadinya koagulasi,
berarti zat terdispersi tidak lagi
membentuk koloid.
Koagulasi dapat terjadi secara fisik
seperti pemanasan, pendinginan dan
pengadukan atau secara kimia seperti
penambahan elektrolit, pencampuran
koloid yang berbeda muatan.
Koloid pelindung
Koloid pelindung ialah koloid yang
mempunyai sifat dapat melindungi
koloid lain dari proses koagulasi.
Dialisis
Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-
ion pengganggu dengan cara
mengalirkan cairan yang tercampur
dengan koloid melalui membran semi
permeable yang berfungsi sebagai
penyaring. Membran semi permeable
ini dapat dilewati cairan tetapi tidak
dapat dilewati koloid, sehingga koloid
dan cairan akan berpisah.
Elektroforesis
Elektroferesis ialah peristiwa
pemisahan partikel koloid yang
bermuatan dengan menggunakan arus
listrik.
"koloid" saja) merupakan suatu bentuk
campuran (sistem dispersi) dua atau lebih
zat yang bersifat homogen namun
memiliki ukuran partikel terdispersi yang
cukup besar (1 - 100 nm), sehingga
terkena efek Tyndall. Bersifat homogen
berarti partikel terdispersi tidak
terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya
lain yang dikenakan kepadanya; sehingga
tidak terjadi pengendapan, misalnya. Sifat
homogen ini juga dimiliki oleh larutan,
namun tidak dimiliki oleh campuran biasa
( suspensi).
Koloid mudah dijumpai di mana-mana:
susu, agar-agar, tinta, sampo, serta awan
merupakan contoh-contoh koloid yang
dapat dijumpai sehari-hari. Sitoplasma
dalam sel juga merupakan sistem koloid.
Kimia koloid menjadi kajian tersendiri
dalam kimia industri karena
kepentingannya.
Macam-macam koloid
Koloid memiliki bentuk bermacam-macam,
tergantung dari fase zat pendispersi dan
zat terdispersinya. Beberapa jenis koloid:
Aerosol yang memiliki zat pendispersi
berupa gas. Aerosol yang memiliki zat
terdispersi cair disebut aerosol cair
(contoh: kabut dan awan) sedangkan
yang memiliki zat terdispersi padat
disebut aerosol padat (contoh: asap dan
debu dalam udara).
Sol Sistem koloid dari partikel padat yang
terdispersi dalam zat cair. (Contoh: Air
sungai, sol sabun, sol detergen, cat dan
tinta).
Emulsi Sistem koloid dari zat cair yang
terdispersi dalam zat cair lain, namun
kedua zat cair itu tidak saling melarutkan.
(Contoh: santan, susu, mayonaise, dan
minyak ikan).
Buih Sistem Koloid dari gas yang
terdispersi dalam zat cair. (Contoh: pada
pengolahan bijih logam, alat pemadam
kebakaran, kosmetik dan lainnya).
Gel sistem koloid kaku atau setengah
padat dan setengah cair. (Contoh: agar-
agar, Lem).
Sifat-sifat Koloid
Efek Tyndall
Efek Tyndall ialah gejala
penghamburan berkas sinar (cahaya)
oleh partikel-partikel koloid. Hal ini
disebabkan karena ukuran molekul
koloid yang cukup besar. Efek Tyndall
ini ditemukan oleh John Tyndall
(1820-1893), seorang ahli fisika
Inggris. Oleh karena itu sifat itu disebut
efek tyndall.
Efek Tyndall adalah efek yang terjadi
jika suatu larutan terkena sinar. Pada
saat larutan sejati disinari dengan
cahaya, maka larutan tersebut tidak
akan menghamburkan cahaya,
sedangkan pada sistem koloid, cahaya
akan dihamburkan. hal itu terjadi
karena partikel-partikel koloid
mempunyai partikel-partikel yang relatif
besar untuk dapat menghamburkan
sinar tersebut. Sebaliknya, pada larutan
sejati, partikel-partikelnya relatif kecil
sehingga hamburan yang terjadi hanya
sedikit dan sangat sulit diamati.
Gerak Brown
Gerak Brown ialah gerakan partikel-
partikel koloid yang senantiasa
bergerak lurus tapi tidak menentu
(gerak acak/tidak beraturan). Jika
diamati koloid dibawah mikroskop
ultra, maka kita akan melihat bahwa
partikel-partikel tersebut akan bergerak
membentuk zigzag. Pergerakan zigzag
ini dinamakan gerak Brown.
Partikel-partikel suatu zat senantiasa
bergerak. Gerakan tersebut dapat
bersifat acak seperti pada zat cair dan
gas( dinamakan gerak brown),
sedangkan pada zat padat hanya
beroszillasi di tempat ( tidak termasuk
gerak brown ). Untuk koloid dengan
medium pendispersi zat cair atau gas,
pergerakan partikel-partikel akan
menghasilkan tumbukan dengan
partikel-partikel koloid itu sendiri.
Tumbukan tersebut berlangsung dari
segala arah. Oleh karena ukuran
partikel cukup kecil, maka tumbukan
yang terjadi cenderung tidak seimbang.
Sehingga terdapat suatu resultan
tumbukan yang menyebabkan
perubahan arah gerak partikel
sehingga terjadi gerak zigzag atau
gerak Brown.
Semakin kecil ukuran partikel koloid,
semakin cepat gerak Brown yang
terjadi. Demikian pula, semakin besar
ukuran partikel koloid, semakin lambat
gerak Brown yang terjadi. Hal ini
menjelaskan mengapa gerak Brown
sulit diamati dalam larutan dan tidak
ditemukan dalam campuran heterogen
zat cair dengan zat padat (suspensi).
Gerak Brown juga dipengaruhi oleh
suhu. Semakin tinggi suhu sistem
koloid, maka semakin besar energi
kinetik yang dimiliki partikel-partikel
medium pendispersinya. Akibatnya,
gerak Brown dari partikel-partikel fase
terdispersinya semakin cepat. Demikian
pula sebaliknya, semakin rendah suhu
sistem koloid, maka gerak Brown
semakin lambat.
Adsorpsi
Adsorpsi ialah peristiwa penyerapan
partikel atau ion atau senyawa lain
pada permukaan partikel koloid yang
disebabkan oleh luasnya permukaan
partikel. Adsorpsi harus dibedakan
dengan absorpsi yang artinya
penyerapan yang terjadi di dalam suatu
partikel.
Contoh:
(i) Koloid Fe(OH)3 bermuatan positif
karena permukaannya menyerap ion
H+.
(ii) Koloid As 2S3 bermuatan negatif
karena permukaannya menyerap ion
S2.
Muatan koloid
Dikenal dua macam koloid, yaitu koloid
bermuatan positif dan koloid
bermuatan negatif.
Koagulasi koloid
Koagulasi adalah penggumpalan
partikel koloid dan membentuk
endapan. Dengan terjadinya koagulasi,
berarti zat terdispersi tidak lagi
membentuk koloid.
Koagulasi dapat terjadi secara fisik
seperti pemanasan, pendinginan dan
pengadukan atau secara kimia seperti
penambahan elektrolit, pencampuran
koloid yang berbeda muatan.
Koloid pelindung
Koloid pelindung ialah koloid yang
mempunyai sifat dapat melindungi
koloid lain dari proses koagulasi.
Dialisis
Dialisis ialah pemisahan koloid dari ion-
ion pengganggu dengan cara
mengalirkan cairan yang tercampur
dengan koloid melalui membran semi
permeable yang berfungsi sebagai
penyaring. Membran semi permeable
ini dapat dilewati cairan tetapi tidak
dapat dilewati koloid, sehingga koloid
dan cairan akan berpisah.
Elektroforesis
Elektroferesis ialah peristiwa
pemisahan partikel koloid yang
bermuatan dengan menggunakan arus
listrik.
JARINGAN
Jaringan dalam biologi adalah
sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang
berbeda dapat bekerja sama untuk suatu
fungsi fisiologi yang sama membentuk
organ. Jaringan dipelajari dalam cabang
biologi yang dinamakan histologi,
sedangkan cabang biologi yang
mempelajari berubahnya bentuk dan
fungsi jaringan dalam hubungannya
dengan penyakit adalah histopatologi.
Jaringan dimiliki oleh organisme yang
telah memiliki pembagian tugas untuk
setiap kelompok sel-selnya. Organisme
ber talus, seperti alga ("ganggang") dan
fungi ("jamur"), tidak memiliki perbedaan
jaringan, meskipun mereka dapat
membentuk struktur-struktur khas mirip
organ, seperti tubuh buah dan sporofor.
Tumbuhan lumut dapat dikatakan telah
memiliki jaringan yang jelas, meskipun ia
belum memiliki jaringan pembuluh yang
jelas.
Jaringan hewan (termasuk
manusia)
Ada empat kelompok jaringan dasar yang
membentuk tubuh semua hewan,
termasuk manusia dan organisme
multiseluler tingkat rendah seperti
artropoda: jaringan epitelium, jaringan
pengikat, jaringan penyokong, dan
jaringan saraf.
Jaringan epitelium.
Jaringan yang disusun oleh lapisan sel
yang melapisi permukaan organ seperti
permukaan kulit. Jaringan ini berfungsi
untuk melindungi organ yang
dilapisinya, sebagai organ sekresi dan
penyerapan.
Jaringan epitel terdiri dari 3 macam:
1. Eksotelium: epitel yang membungkus
bagian luar tubuh
2. Endotelium: epitel yang melapisi
organ dalam tubuh
3. Mesotelium: epitel yang membatasi
rongga tubuh
Fungsi jaringan epitelium yakni:
a. Absorpsi, misalnya pada usus yang
menyerap sari-sari makanan
b. Sekresi, contohnya testis yang
mensekresikan sperma
c. Ekskresi, kulit yang mengeluarkan
keringat
d. Transportasi, mengatur tekanan
osmosis dalam tubuh
e. Proteksi, kulit melindungi jaringan
tubuh di bawahnya
f. Penerima rangsang, kulit yang
menanggapi rangsang dari luar
g. Pernapasan, kulit katak berfungsi
sebagai alat pernapasan
h. Alat gerak, selaput kaki pada kulit
katak membantu dalam pergerakan
i. Mengatur suhu tubuh, kulit mengatur
suhu tubuh dengan mengeluarkan
keringat jika tubuh kepanasan
Jaringan pengikat.
Sesuai namanya, jaringan pengikat
berfungsi untuk mengikat jaringan dan
alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah
jaringan darah.
Jaringan otot.
Jaringan otot terbagi atas tiga kategori
yang berbeda yaitu otot licin yang
dapat ditemukan di organ tubuh
bagian dalam, otot lurik yang dapat
ditemukan pada rangka tubuh, dan
otot jantung yang dapat ditemukan di
jantung.
Jaringan saraf.
adalah jaringan yang berfungsi untuk
mengatur aktivitas otot dan organ
serta menerima dan meneruskan
rangsangan.
Jaringan penyokong
adalah jaringan yang terdiri dari
jaringan tulang rawan dan jaringan
tulang yang berfungsi untuk memberi
bentuk tubuh,melindungi tubuh,dan
menguatkan bentuk tubuh
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan relatif lebih homogen
daripada jaringan hewan. Tumbuhan
tidak memiliki kemampuan lokomosi
(berpindah)/bergerak secara aktif
sebagaimana hewan. Meskipun demikian,
banyak sel-sel baru terbentuk untuk
berbagai jaringan sebagai kompensasi
banyaknya sel-sel yang mati, yang menjadi
pasif karena berperan sebagai sel-sel
penyimpan cadangan energi (misalnya
pada buah atau umbi) atau metabolit
sekunder, dan untuk mengisi jaringan
baru karena tumbuhan selalu bertambah
massanya, khususnya bagi tumbuhan
tahunan. Jaringan yang aktif
memperbanyak diri dan tidak memiliki
fungsi khusus disebut jaringan
meristematik, sementara jaringan yang
telah mantap dengan fungsinya disebut
jaringan tetap/permanen.
Jaringan meristematik
Jaringan meristematik terdiri dari sel-sel
meristem, suatu analog dari sel-sel punca
(stem cells) hewan. Jaringan ini dapat
ditemukan pada titik-titik tumbuh di
ujung batang dan akar (disebut meristem
pucuk/ujung/apikal), di bawah kulit kayu
(sebagai kambium gabus maupun
kambium pembuluh, disebut meristem
tepi/lateral), dan di tepi ruas atau buku,
serta pada pangkal tangkai daun
(meristem antara/interkalar). Jaringan ini,
terutama meristem ujung, mudah
diinduksi untuk diperbanyak secara in
vitro. Dalam jargon kultur jaringan, sel-sel
ini dikatakan bersifat embrionik ("dapat
membentuk embrio"). Jaringan
meristematik juga terbentuk apabila ada
bagian tumbuhan yang terbuka, misalnya
karena terluka. Mobilisasi beberapa
fitohormon, biasanya auksin dan
sitokinin, akan memicu terbentuknya sel-
sel meristem yang membentuk semacam
jaringan tidak terdiferensiasi yang
disebut kalus.
Jaringan permanen
Jaringan permanen dikategorikan
menjadi tiga kelompok utama: epidermis
(jaringan pelindung, terdiri dari sel-sel
yang menyusun lapisan luar daun dan
bagian-bagian tumbuhan yang masih
muda), jaringan pengangkut (menyusun
xilem dan floem), dan jaringan dasar
(mencakup parenkim, klorenkim,
kolenkim, dan sklerenkim).
Epidermis melindungi bagian dalam
organ sehingga tidak bersentuhan
langsung dengan pengaruh keadaan di
luar organ. Epidermis dapat dilindungi
oleh lapisan tipis di bagian luar yang
dikenal sebagai kutikula. Dapat juga
ditemukan lapisan malam (wax). Sel-sel
epidermis biasanya berbentuk segi empat
apabila dilihat dari samping, berjajar
homogen. Namun demikian, epidermis
dapat mengalami perubahan menjadi sel-
sel penutup atau sel penjaga stomata
beserta beberapa sel tetangga, trikoma
(miang atau rambut daun/batang), duri,
serta rambut kelenjar.
Jaringan pengangkut dimiliki oleh
tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta).
Gymnospermae memiliki jaringan
trakeida, serabut trakeida, dan parenkim
kayu sebagai penyusun xilem.
Angiospermae memiliki tambahan
jaringan trakea selain jaringan yang
dimiliki Gymnospermae. Floem (pembuluh
tapis) tersusun dari jaringan buluh tapis
dan sel-sel pengiring.
Jaringan dasar menyusun sebagian besar
tubuh tumbuhan (biomassa). Kelompok
jaringan ini memiliki banyak fungsi
tergantung tempat ia berada. Seringkali ia
mengisi bagian terbesar dari suatu organ,
menyusun daging buah, kulit batang, isi
umbi atau rimpang yang menyimpan pati
atau metabolit sekunder tertentu (seperti
alkaloid dan terpenoid). Jaringan ini juga
dapat mengalami kematian dengan
mengosongkan isi sel-selnya untuk
membentuk struktur berongga
(aerenkim) seperti ruang dalam
gelembung pada tangkai daun eceng
gondok atau rongga dalam buluh bambu.
sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama. Jaringan-jaringan yang
berbeda dapat bekerja sama untuk suatu
fungsi fisiologi yang sama membentuk
organ. Jaringan dipelajari dalam cabang
biologi yang dinamakan histologi,
sedangkan cabang biologi yang
mempelajari berubahnya bentuk dan
fungsi jaringan dalam hubungannya
dengan penyakit adalah histopatologi.
Jaringan dimiliki oleh organisme yang
telah memiliki pembagian tugas untuk
setiap kelompok sel-selnya. Organisme
ber talus, seperti alga ("ganggang") dan
fungi ("jamur"), tidak memiliki perbedaan
jaringan, meskipun mereka dapat
membentuk struktur-struktur khas mirip
organ, seperti tubuh buah dan sporofor.
Tumbuhan lumut dapat dikatakan telah
memiliki jaringan yang jelas, meskipun ia
belum memiliki jaringan pembuluh yang
jelas.
Jaringan hewan (termasuk
manusia)
Ada empat kelompok jaringan dasar yang
membentuk tubuh semua hewan,
termasuk manusia dan organisme
multiseluler tingkat rendah seperti
artropoda: jaringan epitelium, jaringan
pengikat, jaringan penyokong, dan
jaringan saraf.
Jaringan epitelium.
Jaringan yang disusun oleh lapisan sel
yang melapisi permukaan organ seperti
permukaan kulit. Jaringan ini berfungsi
untuk melindungi organ yang
dilapisinya, sebagai organ sekresi dan
penyerapan.
Jaringan epitel terdiri dari 3 macam:
1. Eksotelium: epitel yang membungkus
bagian luar tubuh
2. Endotelium: epitel yang melapisi
organ dalam tubuh
3. Mesotelium: epitel yang membatasi
rongga tubuh
Fungsi jaringan epitelium yakni:
a. Absorpsi, misalnya pada usus yang
menyerap sari-sari makanan
b. Sekresi, contohnya testis yang
mensekresikan sperma
c. Ekskresi, kulit yang mengeluarkan
keringat
d. Transportasi, mengatur tekanan
osmosis dalam tubuh
e. Proteksi, kulit melindungi jaringan
tubuh di bawahnya
f. Penerima rangsang, kulit yang
menanggapi rangsang dari luar
g. Pernapasan, kulit katak berfungsi
sebagai alat pernapasan
h. Alat gerak, selaput kaki pada kulit
katak membantu dalam pergerakan
i. Mengatur suhu tubuh, kulit mengatur
suhu tubuh dengan mengeluarkan
keringat jika tubuh kepanasan
Jaringan pengikat.
Sesuai namanya, jaringan pengikat
berfungsi untuk mengikat jaringan dan
alat tubuh. Contoh jaringan ini adalah
jaringan darah.
Jaringan otot.
Jaringan otot terbagi atas tiga kategori
yang berbeda yaitu otot licin yang
dapat ditemukan di organ tubuh
bagian dalam, otot lurik yang dapat
ditemukan pada rangka tubuh, dan
otot jantung yang dapat ditemukan di
jantung.
Jaringan saraf.
adalah jaringan yang berfungsi untuk
mengatur aktivitas otot dan organ
serta menerima dan meneruskan
rangsangan.
Jaringan penyokong
adalah jaringan yang terdiri dari
jaringan tulang rawan dan jaringan
tulang yang berfungsi untuk memberi
bentuk tubuh,melindungi tubuh,dan
menguatkan bentuk tubuh
Jaringan tumbuhan
Jaringan tumbuhan relatif lebih homogen
daripada jaringan hewan. Tumbuhan
tidak memiliki kemampuan lokomosi
(berpindah)/bergerak secara aktif
sebagaimana hewan. Meskipun demikian,
banyak sel-sel baru terbentuk untuk
berbagai jaringan sebagai kompensasi
banyaknya sel-sel yang mati, yang menjadi
pasif karena berperan sebagai sel-sel
penyimpan cadangan energi (misalnya
pada buah atau umbi) atau metabolit
sekunder, dan untuk mengisi jaringan
baru karena tumbuhan selalu bertambah
massanya, khususnya bagi tumbuhan
tahunan. Jaringan yang aktif
memperbanyak diri dan tidak memiliki
fungsi khusus disebut jaringan
meristematik, sementara jaringan yang
telah mantap dengan fungsinya disebut
jaringan tetap/permanen.
Jaringan meristematik
Jaringan meristematik terdiri dari sel-sel
meristem, suatu analog dari sel-sel punca
(stem cells) hewan. Jaringan ini dapat
ditemukan pada titik-titik tumbuh di
ujung batang dan akar (disebut meristem
pucuk/ujung/apikal), di bawah kulit kayu
(sebagai kambium gabus maupun
kambium pembuluh, disebut meristem
tepi/lateral), dan di tepi ruas atau buku,
serta pada pangkal tangkai daun
(meristem antara/interkalar). Jaringan ini,
terutama meristem ujung, mudah
diinduksi untuk diperbanyak secara in
vitro. Dalam jargon kultur jaringan, sel-sel
ini dikatakan bersifat embrionik ("dapat
membentuk embrio"). Jaringan
meristematik juga terbentuk apabila ada
bagian tumbuhan yang terbuka, misalnya
karena terluka. Mobilisasi beberapa
fitohormon, biasanya auksin dan
sitokinin, akan memicu terbentuknya sel-
sel meristem yang membentuk semacam
jaringan tidak terdiferensiasi yang
disebut kalus.
Jaringan permanen
Jaringan permanen dikategorikan
menjadi tiga kelompok utama: epidermis
(jaringan pelindung, terdiri dari sel-sel
yang menyusun lapisan luar daun dan
bagian-bagian tumbuhan yang masih
muda), jaringan pengangkut (menyusun
xilem dan floem), dan jaringan dasar
(mencakup parenkim, klorenkim,
kolenkim, dan sklerenkim).
Epidermis melindungi bagian dalam
organ sehingga tidak bersentuhan
langsung dengan pengaruh keadaan di
luar organ. Epidermis dapat dilindungi
oleh lapisan tipis di bagian luar yang
dikenal sebagai kutikula. Dapat juga
ditemukan lapisan malam (wax). Sel-sel
epidermis biasanya berbentuk segi empat
apabila dilihat dari samping, berjajar
homogen. Namun demikian, epidermis
dapat mengalami perubahan menjadi sel-
sel penutup atau sel penjaga stomata
beserta beberapa sel tetangga, trikoma
(miang atau rambut daun/batang), duri,
serta rambut kelenjar.
Jaringan pengangkut dimiliki oleh
tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta).
Gymnospermae memiliki jaringan
trakeida, serabut trakeida, dan parenkim
kayu sebagai penyusun xilem.
Angiospermae memiliki tambahan
jaringan trakea selain jaringan yang
dimiliki Gymnospermae. Floem (pembuluh
tapis) tersusun dari jaringan buluh tapis
dan sel-sel pengiring.
Jaringan dasar menyusun sebagian besar
tubuh tumbuhan (biomassa). Kelompok
jaringan ini memiliki banyak fungsi
tergantung tempat ia berada. Seringkali ia
mengisi bagian terbesar dari suatu organ,
menyusun daging buah, kulit batang, isi
umbi atau rimpang yang menyimpan pati
atau metabolit sekunder tertentu (seperti
alkaloid dan terpenoid). Jaringan ini juga
dapat mengalami kematian dengan
mengosongkan isi sel-selnya untuk
membentuk struktur berongga
(aerenkim) seperti ruang dalam
gelembung pada tangkai daun eceng
gondok atau rongga dalam buluh bambu.
Senin, 10 Juni 2013
Facebook adalah sebuah layanan
jejaring sosial yang diluncurkan pada
bulan Februari 2004, dimiliki dan
dioperasikan oleh Facebook, Inc.[5]
Pada September 2012, Facebook
memiliki lebih dari satu miliar pengguna
aktif,[6] lebih dari separuhnya
menggunakan telepon genggam.[7]
Pengguna harus mendaftar sebelum
dapat menggunakan situs ini. Setelah
itu, pengguna dapat membuat profil
pribadi, menambahkan pengguna lain
sebagai teman, dan bertukar pesan,
termasuk pemberitahuan otomatis
ketika mereka memperbarui profilnya.
Selain itu, pengguna dapat bergabung
dengan grup pengguna dengan
ketertarikan yang sama, diurutkan
berdasarkan tempat kerja, sekolah atau
perguruan tinggi, atau ciri khas lainnya,
dan mengelompokkan teman-teman
mereka ke dalam daftar seperti "Rekan
Kerja" atau "Teman Dekat".
Facebook didirikan oleh Mark
Zuckerberg bersama teman sekamarnya
dan sesama mahasiswa Universitas
Harvard, Eduardo Saverin, Andrew
McCollum, Dustin Moskovitz dan Chris
Hughes.[8] Keanggotaan situs web ini
awalnya terbatas untuk mahasiswa
Harvard saja, kemudian diperluas ke
perguruan lain di Boston, Ivy League,
dan Universitas Stanford. Situs ini
secara perlahan membuka diri kepada
mahasiswa di universitas lain sebelum
dibuka untuk siswa sekolah menengah
atas, dan akhirnya untuk setiap orang
yang berusia minimal 13 tahun. Meski
begitu, menurut survei Consumer
Reports bulan Mei 2011, ada 7,5 juta
anak di bawah usia 13 tahun yang
memiliki akun Facebook dan 5 juta
lainnya di bawah 10 tahun, sehingga
melanggar persyaratan layanan situs ini.
[9]
Studi Compete.com bulan Januari 2009
menempatkan Facebook sebagai
layanan jejaring sosial yang paling
banyak digunakan menurut jumlah
pengguna aktif bulanan di seluruh
dunia.[10]Entertainment Weekly
menempatkannya di daftar "terbaik"
akhir dasawarsa dengan komentar,
"Bagaimana caranya kita menguntit
mantan kekasih kita, mengingat ulang
tahun rekan kerja kita, mengganggu
teman kita, dan bermain Scrabulous
sebelum Facebook
diciptakan?"[11]Quantcast
memperkirakan Facebook memiliki
138,9 juta pengunjung bulanan di AS
pada Mei 2011.[12] Menurut Social
Media Today pada April 2010, sekitar
41,6% penduduk Amerika Serikat
memiliki akun Facebook.[13] Meski
begitu, pertumbuhan pasar Facebook
mulai turun di sejumlah wilayah dengan
hilangnya 7 juta pengguna aktif di
Amerika Serikat dan Kanada pada Mei
2011.[14]
Nama layanan ini berasal dari nama
buku yang diberikan kepada
mahasiswa pada tahun akademik
pertama oleh beberapa pihak
administrasi universitas di Amerika
Serikat dengan tujuan membantu
mahasiswa mengenal satu sama lain.
Facebook memungkinkan setiap orang
berusia minimal 13 tahun menjadi
pengguna terdaftar di situs ini.
jejaring sosial yang diluncurkan pada
bulan Februari 2004, dimiliki dan
dioperasikan oleh Facebook, Inc.[5]
Pada September 2012, Facebook
memiliki lebih dari satu miliar pengguna
aktif,[6] lebih dari separuhnya
menggunakan telepon genggam.[7]
Pengguna harus mendaftar sebelum
dapat menggunakan situs ini. Setelah
itu, pengguna dapat membuat profil
pribadi, menambahkan pengguna lain
sebagai teman, dan bertukar pesan,
termasuk pemberitahuan otomatis
ketika mereka memperbarui profilnya.
Selain itu, pengguna dapat bergabung
dengan grup pengguna dengan
ketertarikan yang sama, diurutkan
berdasarkan tempat kerja, sekolah atau
perguruan tinggi, atau ciri khas lainnya,
dan mengelompokkan teman-teman
mereka ke dalam daftar seperti "Rekan
Kerja" atau "Teman Dekat".
Facebook didirikan oleh Mark
Zuckerberg bersama teman sekamarnya
dan sesama mahasiswa Universitas
Harvard, Eduardo Saverin, Andrew
McCollum, Dustin Moskovitz dan Chris
Hughes.[8] Keanggotaan situs web ini
awalnya terbatas untuk mahasiswa
Harvard saja, kemudian diperluas ke
perguruan lain di Boston, Ivy League,
dan Universitas Stanford. Situs ini
secara perlahan membuka diri kepada
mahasiswa di universitas lain sebelum
dibuka untuk siswa sekolah menengah
atas, dan akhirnya untuk setiap orang
yang berusia minimal 13 tahun. Meski
begitu, menurut survei Consumer
Reports bulan Mei 2011, ada 7,5 juta
anak di bawah usia 13 tahun yang
memiliki akun Facebook dan 5 juta
lainnya di bawah 10 tahun, sehingga
melanggar persyaratan layanan situs ini.
[9]
Studi Compete.com bulan Januari 2009
menempatkan Facebook sebagai
layanan jejaring sosial yang paling
banyak digunakan menurut jumlah
pengguna aktif bulanan di seluruh
dunia.[10]Entertainment Weekly
menempatkannya di daftar "terbaik"
akhir dasawarsa dengan komentar,
"Bagaimana caranya kita menguntit
mantan kekasih kita, mengingat ulang
tahun rekan kerja kita, mengganggu
teman kita, dan bermain Scrabulous
sebelum Facebook
diciptakan?"[11]Quantcast
memperkirakan Facebook memiliki
138,9 juta pengunjung bulanan di AS
pada Mei 2011.[12] Menurut Social
Media Today pada April 2010, sekitar
41,6% penduduk Amerika Serikat
memiliki akun Facebook.[13] Meski
begitu, pertumbuhan pasar Facebook
mulai turun di sejumlah wilayah dengan
hilangnya 7 juta pengguna aktif di
Amerika Serikat dan Kanada pada Mei
2011.[14]
Nama layanan ini berasal dari nama
buku yang diberikan kepada
mahasiswa pada tahun akademik
pertama oleh beberapa pihak
administrasi universitas di Amerika
Serikat dengan tujuan membantu
mahasiswa mengenal satu sama lain.
Facebook memungkinkan setiap orang
berusia minimal 13 tahun menjadi
pengguna terdaftar di situs ini.
Minggu, 09 Juni 2013
TARI MERAK
Tari Merak merupakan salah satu
ragam tarian kreasi baru yang
mengekspresikan kehidupan binatang,
yaitu burung merak. Tata cara dan
geraknya diambil dari kehidupan merak
yang diangkat ke pentas oleh Seniman
Sunda Raden Tjetje Somantri.[1][2]
Deskripsi
Merak yaitu binatang sebesar ayam,
bulunya halus dan dikepalanya memiliki
seperti mahkota.[3] Kehidupan merak
yang selalu mengembangkan bulu
ekornya agar menarik burung merak
wanita menginspirasikan R. Tjetje
Somantri untuk membuat tari Merak ini.
[2]
Dalam pertunjukannya, ciri bahwa itu
adalah terlihat dari pakaian yang
dipakai penarinya memiliki motif seperti
bulu merak. Kain dan bajunya
menggambarkan bentuk dan warna
bulu-bulu merak; hijau biru dan/atau
hitam.[2] Ditambah lagi sepasang
sayapnya yang melukiskan sayap atau
ekor merak yang sedang
dikembangkan. Gambaran merak bakal
jelas dengan memakai mahkota yang
dipasang di kepala setiap penarinya. [2]
Tarian ini biasanya ditarikan
berbarengan, biasanya tiga penari atau
bisa juga lebih yang masing-masing
memiliki fungsi sebagai wanita dan laki-
lakinya.[2] Iringan lagu gendingnya
yaitu lagu Macan Ucul biasanya. Dalam
adegan gerakan tertentu terkadang
waditra bonang dipukul di bagian
kayunya yang sangat keras sampai
terdengar kencang, itu merupakan
bagian gerakan sepasang merak yang
sedang bermesraan.[2]
Dari sekian banyaknya tarian yang
diciptakan oleh Raden Tjetje Somantri,
mungkin tari Merak ini merupakan tari
yang terkenal di Indonesia dan luar
negeri.[2] Tidak heran kalau seniman
Bali juga, diantaranya mahasiswa ASKI
Denpasar menciptakan tari Manuk Rawa
yang konsep dan gerakannya hampir
mirip dengan tari Merak.[2]
ragam tarian kreasi baru yang
mengekspresikan kehidupan binatang,
yaitu burung merak. Tata cara dan
geraknya diambil dari kehidupan merak
yang diangkat ke pentas oleh Seniman
Sunda Raden Tjetje Somantri.[1][2]
Deskripsi
Merak yaitu binatang sebesar ayam,
bulunya halus dan dikepalanya memiliki
seperti mahkota.[3] Kehidupan merak
yang selalu mengembangkan bulu
ekornya agar menarik burung merak
wanita menginspirasikan R. Tjetje
Somantri untuk membuat tari Merak ini.
[2]
Dalam pertunjukannya, ciri bahwa itu
adalah terlihat dari pakaian yang
dipakai penarinya memiliki motif seperti
bulu merak. Kain dan bajunya
menggambarkan bentuk dan warna
bulu-bulu merak; hijau biru dan/atau
hitam.[2] Ditambah lagi sepasang
sayapnya yang melukiskan sayap atau
ekor merak yang sedang
dikembangkan. Gambaran merak bakal
jelas dengan memakai mahkota yang
dipasang di kepala setiap penarinya. [2]
Tarian ini biasanya ditarikan
berbarengan, biasanya tiga penari atau
bisa juga lebih yang masing-masing
memiliki fungsi sebagai wanita dan laki-
lakinya.[2] Iringan lagu gendingnya
yaitu lagu Macan Ucul biasanya. Dalam
adegan gerakan tertentu terkadang
waditra bonang dipukul di bagian
kayunya yang sangat keras sampai
terdengar kencang, itu merupakan
bagian gerakan sepasang merak yang
sedang bermesraan.[2]
Dari sekian banyaknya tarian yang
diciptakan oleh Raden Tjetje Somantri,
mungkin tari Merak ini merupakan tari
yang terkenal di Indonesia dan luar
negeri.[2] Tidak heran kalau seniman
Bali juga, diantaranya mahasiswa ASKI
Denpasar menciptakan tari Manuk Rawa
yang konsep dan gerakannya hampir
mirip dengan tari Merak.[2]
IMAJINASI
Imajinasi secara umum, adalah
kekuatan atau proses menghasilkan
citra mental dan ide.
Istilah ini secara teknis dipakai dalam
psikologi sebagai proses membangun
kembali persepsi dari suatu benda yang
terlebih dahulu diberi persepsi
pengertian. Sejak penggunaan istilah ini
bertentangan dengan yang dipunyai
bahasa biasa, beberapa psikolog lebih
menyebut proses ini sebagai
"menggambarkan" atau "gambaran"
atau sebagai suatu reproduksi yang
bertentangan dengan imajinasi
"produktif" atau "konstruktif".
Gambaran citra dimengerti sebagai
sesuatu yang dilihat oleh "mata pikiran".
Suatu hipotesis untuk evolusi imajinasi
manusia ialah bahwa hal itu
memperbolehkan setiap makhluk yang
sadar untuk memecahkan masalah (dan
oleh karena itu meningkatkan fitnes)
perseorangan oleh penggunaan
simulasi jiwa.
Imajinasi dan Kenyataan.
Kita seringkali salah persepsi dalam
memahami makna imajinasi. Dalam
kenyataannya, imajinasi adalah sebuah
kerja akal dalam mengembangkan
suatu pemikiran yang lebih luas dari
apa yang pernah dilihat, dengar, dan
rasakan. Dengan imajinasi, manusia
mengembangkan sesuatu dari
kesederhanaan menjadi lebih bernilai
dalam pikiran. Ia dapat
mengembangkan sesuatu dari Ciptaan
Tuhan dalam pikirannya. Dengan tujuan
untuk mengembangkan suatu hal yang
lebih bernilai dalam bentuk benda, atau
sekedar pikiran yang terlintas dalam
benak. Alfan Arrasuli (2001)
Adapun istilah dari Imajinasi Dalam
mengerjakan soal Fisika adalah berpikir
secara abstrak apa yang telah tertulis
dan tersirat.
kekuatan atau proses menghasilkan
citra mental dan ide.
Istilah ini secara teknis dipakai dalam
psikologi sebagai proses membangun
kembali persepsi dari suatu benda yang
terlebih dahulu diberi persepsi
pengertian. Sejak penggunaan istilah ini
bertentangan dengan yang dipunyai
bahasa biasa, beberapa psikolog lebih
menyebut proses ini sebagai
"menggambarkan" atau "gambaran"
atau sebagai suatu reproduksi yang
bertentangan dengan imajinasi
"produktif" atau "konstruktif".
Gambaran citra dimengerti sebagai
sesuatu yang dilihat oleh "mata pikiran".
Suatu hipotesis untuk evolusi imajinasi
manusia ialah bahwa hal itu
memperbolehkan setiap makhluk yang
sadar untuk memecahkan masalah (dan
oleh karena itu meningkatkan fitnes)
perseorangan oleh penggunaan
simulasi jiwa.
Imajinasi dan Kenyataan.
Kita seringkali salah persepsi dalam
memahami makna imajinasi. Dalam
kenyataannya, imajinasi adalah sebuah
kerja akal dalam mengembangkan
suatu pemikiran yang lebih luas dari
apa yang pernah dilihat, dengar, dan
rasakan. Dengan imajinasi, manusia
mengembangkan sesuatu dari
kesederhanaan menjadi lebih bernilai
dalam pikiran. Ia dapat
mengembangkan sesuatu dari Ciptaan
Tuhan dalam pikirannya. Dengan tujuan
untuk mengembangkan suatu hal yang
lebih bernilai dalam bentuk benda, atau
sekedar pikiran yang terlintas dalam
benak. Alfan Arrasuli (2001)
Adapun istilah dari Imajinasi Dalam
mengerjakan soal Fisika adalah berpikir
secara abstrak apa yang telah tertulis
dan tersirat.
CINTA
Cinta adalah sebuah emosi dari kasih
sayang yang kuat dan ketertarikan
pribadi. Dalam konteks filosofi cinta
merupakan sifat baik yang mewarisi
semua kebaikan, perasaan belas kasih
dan kasih sayang. Pendapat lainnya,
cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif
yang dilakukan manusia terhadap objek
lain, berupa pengorbanan diri, empati,
perhatian, kasih sayang, membantu,
menuruti perkataan, mengikuti, patuh,
dan mau melakukan apapun yang
diinginkan objek tersebut.
Definisi
Cinta adalah suatu perasaan yang
positif dan diberikan pada manusia
atau benda lainnya. Bisa dialami semua
makhluk. Penggunaan perkataan cinta
juga dipengaruhi perkembangan
semasa. Perkataan sentiasa berubah
arti menurut tanggapan, pemahaman
dan penggunaan di dalam keadaan,
kedudukan dan generasi masyarakat
yang berbeda. Sifat cinta dalam
pengertian abad ke-21 mungkin
berbeda daripada abad-abad yang lalu.
Ungkapan cinta mungkin digunakan
untuk meluapkan perasaan seperti
berikut:
Perasaan terhadap keluarga
Perasaan terhadap teman-teman, atau
philia
Perasaan yang romantis atau juga
disebut asmara
Perasaan yang hanya merupakan
kemahuan, keinginan hawa nafsu atau
cinta eros
Perasaan sesama atau juga disebut
kasih sayang atau agape
Perasaan tentang atau terhadap
dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
Perasaan terhadap sebuah konsep
tertentu
Perasaan terhadap negaranya atau
patriotisme
Perasaan terhadap bangsa atau
nasionalisme
sayang yang kuat dan ketertarikan
pribadi. Dalam konteks filosofi cinta
merupakan sifat baik yang mewarisi
semua kebaikan, perasaan belas kasih
dan kasih sayang. Pendapat lainnya,
cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif
yang dilakukan manusia terhadap objek
lain, berupa pengorbanan diri, empati,
perhatian, kasih sayang, membantu,
menuruti perkataan, mengikuti, patuh,
dan mau melakukan apapun yang
diinginkan objek tersebut.
Definisi
Cinta adalah suatu perasaan yang
positif dan diberikan pada manusia
atau benda lainnya. Bisa dialami semua
makhluk. Penggunaan perkataan cinta
juga dipengaruhi perkembangan
semasa. Perkataan sentiasa berubah
arti menurut tanggapan, pemahaman
dan penggunaan di dalam keadaan,
kedudukan dan generasi masyarakat
yang berbeda. Sifat cinta dalam
pengertian abad ke-21 mungkin
berbeda daripada abad-abad yang lalu.
Ungkapan cinta mungkin digunakan
untuk meluapkan perasaan seperti
berikut:
Perasaan terhadap keluarga
Perasaan terhadap teman-teman, atau
philia
Perasaan yang romantis atau juga
disebut asmara
Perasaan yang hanya merupakan
kemahuan, keinginan hawa nafsu atau
cinta eros
Perasaan sesama atau juga disebut
kasih sayang atau agape
Perasaan tentang atau terhadap
dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
Perasaan terhadap sebuah konsep
tertentu
Perasaan terhadap negaranya atau
patriotisme
Perasaan terhadap bangsa atau
nasionalisme
WARNA PUTIH
Putih adalah representasi kehadiran
seluruh warna dasar dalam keadaan
maksimum dengan proporsi sama
besar. Putih, seperti juga hitam dan
abu-abu, tidak bisa dikatakan
didefinisikan sebagai warna tertentu.
Putih dalam pengertian ideal berarti
kehadiran seluruh warna dengan
cahaya maksimum sehingga tidak bisa
lagi direpresentasikan oleh mata atau
sensor kamera, berkebalikan dengan
definisi ideal hitam.
Namun beberapa pendekatan warna
putih telah dilakukan dengan pigmen,
misalnya chinese white, pure white,
atau turunan putih lainnya yang sering
digunakan dalam peralatan seni rupa
seperti pastel atau akrilik.
Dalam tinta proses untuk percetakan,
putih berarti tidak ada penggunaan
salah satu dari pigmen Sian, Magenta,
Yellow, atau Key. Namun untuk
keperluan tertentu, bidang berwarna
putih dibentuk dengan tinta process
white.
Dalam fotografi, putih berarti tanda
bahwa film atau sensor telah melebihi
kemampuannya untuk menangkap
cahaya. Hal ini sering terjadi dalam
teknik long eksposure atau muncul
akibat kesalahan dalam mengukur
cahaya sehingga menjadi over
eksposure.
Fungsi
Putih telah diterima secara umum
sebagai standar warna kertas dalam
alat tulis. Karena itu putih dipakai oleh
pencetak untuk menentukan bidang
yang tidak dikenai tinta.
Dalam membuat karya seni rupa,
seniman biasanya mencampur putih
dengan warna lain untuk mendapat
warna-warna yang disebut warna
pastel, walaupun tidak begitu tepat
sebab tidak seluruh batangan pastel
menghasilkan warna-warna tersebut.
Selain itu dalam penggunaan pastel
atau akrilik, putih yang ditimpakan
secara kuat di atas warna yang telah
kering akan menghasilkan efek kilatan
cahaya
seluruh warna dasar dalam keadaan
maksimum dengan proporsi sama
besar. Putih, seperti juga hitam dan
abu-abu, tidak bisa dikatakan
didefinisikan sebagai warna tertentu.
Putih dalam pengertian ideal berarti
kehadiran seluruh warna dengan
cahaya maksimum sehingga tidak bisa
lagi direpresentasikan oleh mata atau
sensor kamera, berkebalikan dengan
definisi ideal hitam.
Namun beberapa pendekatan warna
putih telah dilakukan dengan pigmen,
misalnya chinese white, pure white,
atau turunan putih lainnya yang sering
digunakan dalam peralatan seni rupa
seperti pastel atau akrilik.
Dalam tinta proses untuk percetakan,
putih berarti tidak ada penggunaan
salah satu dari pigmen Sian, Magenta,
Yellow, atau Key. Namun untuk
keperluan tertentu, bidang berwarna
putih dibentuk dengan tinta process
white.
Dalam fotografi, putih berarti tanda
bahwa film atau sensor telah melebihi
kemampuannya untuk menangkap
cahaya. Hal ini sering terjadi dalam
teknik long eksposure atau muncul
akibat kesalahan dalam mengukur
cahaya sehingga menjadi over
eksposure.
Fungsi
Putih telah diterima secara umum
sebagai standar warna kertas dalam
alat tulis. Karena itu putih dipakai oleh
pencetak untuk menentukan bidang
yang tidak dikenai tinta.
Dalam membuat karya seni rupa,
seniman biasanya mencampur putih
dengan warna lain untuk mendapat
warna-warna yang disebut warna
pastel, walaupun tidak begitu tepat
sebab tidak seluruh batangan pastel
menghasilkan warna-warna tersebut.
Selain itu dalam penggunaan pastel
atau akrilik, putih yang ditimpakan
secara kuat di atas warna yang telah
kering akan menghasilkan efek kilatan
cahaya
MAWAR (rose)
Mawar adalah tanaman semak dari
genus Rosa sekaligus nama bunga yang
dihasilkan tanaman ini. Mawar liar yang
terdiri lebih dari 100 spesies
kebanyakan tumbuh di belahan bumi
utara yang berudara sejuk. Spesies
mawar umumnya merupakan tanaman
semak yang berduri atau tanaman
memanjat yang tingginya bisa
mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun
jarang ditemui, tinggi tanaman mawar
yang merambat di tanaman lain bisa
mencapai 20 meter.
Sebagian besar spesies mempunyai
daun yang panjangnya antara 5-15 cm,
dua-dua berlawanan (pinnate). Daun
majemuk yang tiap tangkai daun terdiri
dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9
atau 13 anak daun dan daun penumpu
(stipula) berbentuk lonjong,
pertulangan menyirip, tepi tepi
beringgit, meruncing pada ujung daun
dan berduri pada batang yang dekat ke
tanah. Mawar sebetulnya bukan
tanaman tropis, sebagian besar spesies
merontokkan seluruh daunnya dan
hanya beberapa spesies yang ada di
Asia Tenggara yang selalu berdaun
hijau sepanjang tahun.
Bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota
dengan perkecualian Rosa sericea yang
hanya memiliki 4 helai daun mahkota.
Warna bunga biasanya putih dan merah
jambu atau kuning dan merah pada
beberapa spesies. Ovari berada di
bagian bawah daun mahkota dan daun
kelopak.
Buah mawar (rose hips) dari
Rosa canina
Bunga menghasilkan buah agregat
(berkembang dari satu bunga dengan
banyak putik) yang disebut rose hips.
Masing-masing putik berkembang
menjadi satu buah tunggal (achene),
sedangkan kumpulan buah tunggal
dibungkus daging buah pada bagian
luar. Spesies dengan bunga yang
terbuka lebar lebih mengundang
kedatangan lebah atau serangga lain
yang membantu penyerbukan sehingga
cenderung menghasilkan lebih banyak
buah. Mawar hasil pemuliaan
menghasilkan bunga yang daun
mahkotanya menutup rapat sehingga
menyulitkan penyerbukan. Sebagian
buah mawar berwarna merah dengan
beberapa perkecualian seperti Rosa
pimpinellifolia yang menghasilkan buah
berwarna ungu gelap hingga hitam.
Pada beberapa spesies seperti Rosa
canina dan Rosa rugosa menghasilkan
buah rose hips yang sangat kaya
dengan vitamin C bahkan termasuk di
antara sumber vitamin C alami yang
paling kaya. Buah rose hips disukai
burung pemakan buah yang membantu
penyebaran biji mawar bersama
kotoran yang dikeluarkan. Beberapa
jenis burung seperti burung Finch juga
memakan biji-biji mawar.
Pada umumnya mawar memiliki duri
berbentuk seperti pengait yang
berfungsi sebagai pegangan sewaktu
memanjat tumbuhan lain. Beberapa
spesies yang tumbuh liar di tanah
berpasir di daerah pantai seperti Rosa
rugosa dan Rosa pimpinellifolia
beradaptasi dengan duri lurus seperti
jarum yang mungkin berfungsi untuk
mengurangi kerusakan akibat dimakan
binatang, menahan pasir yang
diterbangkan angin dan melindungi
akar dari erosi. Walaupun sudah
dilindungi duri, rusa kelihatannya tidak
takut dan sering merusak tanaman
mawar. Beberapa spesies mawar
mempunyai duri yang tidak
berkembang dan tidak tajam.
Mawar dapat dijangkiti beberapa
penyakit seperti karat daun yang
merupakan penyakit paling serius.
Penyebabnya adalah cendawan
Phragmidium mucronatum yang
menyebabkan kerontokan daun.
Penyakit yang tidak begitu berbahaya
seperti Tepung Mildew disebabkan
cendawan Sphaerotheca pannosa,
sedangkan penyakit Bercak Hitam yang
ditandai timbulnya bercak-bercak hitam
pada daun disebabkan oleh cendawan
Diplocarpon rosae. Mawar juga
merupakan makanan bagi larva
beberapa spesies Lepidoptera.
Mawar tumbuh subur di daerah
beriklim sedang walaupun beberapa
kultivar yang merupakan hasil metode
penyambungan (grafting) dapat
tumbuh di daerah beriklim subtropis
hingga daerah beriklim tropis.Selain
sebagai bunga potong, mawar memiliki
banyak manfaat, antara lain
antidepresan, antiviral, antibakteri,
antiperadangan, dan sumber vitamin C.
Minyak mawar adalah salah satu minyak
atsiri hasil penyulingan dan penguapan
daun-daun mahkota sehingga dapat
dibuat menjadi parfum. Mawar juga
dapat dimanfaatkan untuk teh, jelly
genus Rosa sekaligus nama bunga yang
dihasilkan tanaman ini. Mawar liar yang
terdiri lebih dari 100 spesies
kebanyakan tumbuh di belahan bumi
utara yang berudara sejuk. Spesies
mawar umumnya merupakan tanaman
semak yang berduri atau tanaman
memanjat yang tingginya bisa
mencapai 2 sampai 5 meter. Walaupun
jarang ditemui, tinggi tanaman mawar
yang merambat di tanaman lain bisa
mencapai 20 meter.
Sebagian besar spesies mempunyai
daun yang panjangnya antara 5-15 cm,
dua-dua berlawanan (pinnate). Daun
majemuk yang tiap tangkai daun terdiri
dari paling sedikit 3 atau 5 hingga 9
atau 13 anak daun dan daun penumpu
(stipula) berbentuk lonjong,
pertulangan menyirip, tepi tepi
beringgit, meruncing pada ujung daun
dan berduri pada batang yang dekat ke
tanah. Mawar sebetulnya bukan
tanaman tropis, sebagian besar spesies
merontokkan seluruh daunnya dan
hanya beberapa spesies yang ada di
Asia Tenggara yang selalu berdaun
hijau sepanjang tahun.
Bunga terdiri dari 5 helai daun mahkota
dengan perkecualian Rosa sericea yang
hanya memiliki 4 helai daun mahkota.
Warna bunga biasanya putih dan merah
jambu atau kuning dan merah pada
beberapa spesies. Ovari berada di
bagian bawah daun mahkota dan daun
kelopak.
Buah mawar (rose hips) dari
Rosa canina
Bunga menghasilkan buah agregat
(berkembang dari satu bunga dengan
banyak putik) yang disebut rose hips.
Masing-masing putik berkembang
menjadi satu buah tunggal (achene),
sedangkan kumpulan buah tunggal
dibungkus daging buah pada bagian
luar. Spesies dengan bunga yang
terbuka lebar lebih mengundang
kedatangan lebah atau serangga lain
yang membantu penyerbukan sehingga
cenderung menghasilkan lebih banyak
buah. Mawar hasil pemuliaan
menghasilkan bunga yang daun
mahkotanya menutup rapat sehingga
menyulitkan penyerbukan. Sebagian
buah mawar berwarna merah dengan
beberapa perkecualian seperti Rosa
pimpinellifolia yang menghasilkan buah
berwarna ungu gelap hingga hitam.
Pada beberapa spesies seperti Rosa
canina dan Rosa rugosa menghasilkan
buah rose hips yang sangat kaya
dengan vitamin C bahkan termasuk di
antara sumber vitamin C alami yang
paling kaya. Buah rose hips disukai
burung pemakan buah yang membantu
penyebaran biji mawar bersama
kotoran yang dikeluarkan. Beberapa
jenis burung seperti burung Finch juga
memakan biji-biji mawar.
Pada umumnya mawar memiliki duri
berbentuk seperti pengait yang
berfungsi sebagai pegangan sewaktu
memanjat tumbuhan lain. Beberapa
spesies yang tumbuh liar di tanah
berpasir di daerah pantai seperti Rosa
rugosa dan Rosa pimpinellifolia
beradaptasi dengan duri lurus seperti
jarum yang mungkin berfungsi untuk
mengurangi kerusakan akibat dimakan
binatang, menahan pasir yang
diterbangkan angin dan melindungi
akar dari erosi. Walaupun sudah
dilindungi duri, rusa kelihatannya tidak
takut dan sering merusak tanaman
mawar. Beberapa spesies mawar
mempunyai duri yang tidak
berkembang dan tidak tajam.
Mawar dapat dijangkiti beberapa
penyakit seperti karat daun yang
merupakan penyakit paling serius.
Penyebabnya adalah cendawan
Phragmidium mucronatum yang
menyebabkan kerontokan daun.
Penyakit yang tidak begitu berbahaya
seperti Tepung Mildew disebabkan
cendawan Sphaerotheca pannosa,
sedangkan penyakit Bercak Hitam yang
ditandai timbulnya bercak-bercak hitam
pada daun disebabkan oleh cendawan
Diplocarpon rosae. Mawar juga
merupakan makanan bagi larva
beberapa spesies Lepidoptera.
Mawar tumbuh subur di daerah
beriklim sedang walaupun beberapa
kultivar yang merupakan hasil metode
penyambungan (grafting) dapat
tumbuh di daerah beriklim subtropis
hingga daerah beriklim tropis.Selain
sebagai bunga potong, mawar memiliki
banyak manfaat, antara lain
antidepresan, antiviral, antibakteri,
antiperadangan, dan sumber vitamin C.
Minyak mawar adalah salah satu minyak
atsiri hasil penyulingan dan penguapan
daun-daun mahkota sehingga dapat
dibuat menjadi parfum. Mawar juga
dapat dimanfaatkan untuk teh, jelly
GULA
Gula adalah suatu karbohidrat
sederhana yang menjadi sumber energi
dan komoditi perdagangan utama. Gula
paling banyak diperdagangkan dalam
bentuk kristal sukrosa padat. Gula
digunakan untuk mengubah rasa
menjadi manis dan keadaan makanan
atau minuman. Gula sederhana, seperti
glukosa (yang diproduksi dari sukrosa
dengan enzim atau hidrolisis asam),
menyimpan energi yang akan
digunakan oleh sel.
Gula sebagai komoditi
Gula sebagai sukrosa diperoleh dari
nira tebu, bit gula, atau aren. Meskipun
demikian, terdapat sumber-sumber gula
minor lainnya, seperti kelapa. Sumber-
sumber pemanis lain, seperti umbi
dahlia, anggir, atau jagung, juga
menghasilkan semacam gula/pemanis
namun bukan tersusun dari sukrosa.
Proses untuk menghasilkan gula
mencakup tahap ekstrasi (pemerasan)
diikuti dengan pemurnian melalui
distilasi (penyulingan).
Negara-negara penghasil gula terbesar
adalah negara-negara dengan iklim
hangat seperti Australia, Brasil, dan
Thailand. Hindia-Belanda (sekarang
Indonesia) pernah menjadi produsen
gula utama dunia pada tahun 1930-an,
namun kemudian tersaingi oleh industri
gula baru yang lebih efisien. Pada tahun
2001/2002 gula yang diproduksi di
negara berkembang dua kali lipat lebih
banyak dibandingkan gula yang
diproduksi negara maju. Penghasil gula
terbesar adalah Amerika Latin, negara-
negara Karibia, dan negara-negara Asia
Timur.
Lain halnya dengan bit, gula bit
diproduksi di tempat dengan iklim yang
lebih sejuk, Eropa Barat Laut dan Timur,
Jepang utara, dan beberapa daerah di
Amerika Serikat, musim penumbuhan
bit berakhir pada pemanenannya di
bulan September. Pemanenan dan
pemrosesan berlanjut sampai Maret di
beberapa kasus. Lamanya pemanen dan
pemrosesan dipengaruhi dari
ketersediaan tumbuhan, dan cuaca. Bit
yang telah dipanen dapat disimpan
untuk di proses lebih lanjut, namum bit
yang membeku tidak bisa lagi diproses.
Pengimpor gula terbesar adalah Uni
Eropa. Peraturan pertanian di EU
menetapkan kuota maksimum produksi
dari setiap anggota sesuai dengan
permintaan, penawaran, dan harga.
Sebagian dari gula ini adalah gula
"kuota" dari industry levies, sisanya
adalah gula "kuota c" yang dijual pada
harga pasar tanpa subsidi. Subsidi-
subsidi tersebut dan pajak impor yang
tinggi membuat negara lain susah
untuk mengekspor ke negara negara
UE, atau bersaing dengannya di pasar
dunia. Amerika Serikat menetapkan
harga gula tinggi untuk mendukung
pembuatnya, hal ini mempunyai efek
samping namun, banyak para
konsumen beralih ke sirup jagung
(pembuat minuman) atau pindah dari
negara itu (pembuat permen)
Pasar gula juga diserang oleh harga
sirup glukosa yang murah. Sirup
tersebut di produksi dari jagung
(maizena), Dengan
mengkombinasikannya dengan
pemanis buatan pembuat minuman
dapat memproduksi barang dengan
harga yang sangat murah.
sederhana yang menjadi sumber energi
dan komoditi perdagangan utama. Gula
paling banyak diperdagangkan dalam
bentuk kristal sukrosa padat. Gula
digunakan untuk mengubah rasa
menjadi manis dan keadaan makanan
atau minuman. Gula sederhana, seperti
glukosa (yang diproduksi dari sukrosa
dengan enzim atau hidrolisis asam),
menyimpan energi yang akan
digunakan oleh sel.
Gula sebagai komoditi
Gula sebagai sukrosa diperoleh dari
nira tebu, bit gula, atau aren. Meskipun
demikian, terdapat sumber-sumber gula
minor lainnya, seperti kelapa. Sumber-
sumber pemanis lain, seperti umbi
dahlia, anggir, atau jagung, juga
menghasilkan semacam gula/pemanis
namun bukan tersusun dari sukrosa.
Proses untuk menghasilkan gula
mencakup tahap ekstrasi (pemerasan)
diikuti dengan pemurnian melalui
distilasi (penyulingan).
Negara-negara penghasil gula terbesar
adalah negara-negara dengan iklim
hangat seperti Australia, Brasil, dan
Thailand. Hindia-Belanda (sekarang
Indonesia) pernah menjadi produsen
gula utama dunia pada tahun 1930-an,
namun kemudian tersaingi oleh industri
gula baru yang lebih efisien. Pada tahun
2001/2002 gula yang diproduksi di
negara berkembang dua kali lipat lebih
banyak dibandingkan gula yang
diproduksi negara maju. Penghasil gula
terbesar adalah Amerika Latin, negara-
negara Karibia, dan negara-negara Asia
Timur.
Lain halnya dengan bit, gula bit
diproduksi di tempat dengan iklim yang
lebih sejuk, Eropa Barat Laut dan Timur,
Jepang utara, dan beberapa daerah di
Amerika Serikat, musim penumbuhan
bit berakhir pada pemanenannya di
bulan September. Pemanenan dan
pemrosesan berlanjut sampai Maret di
beberapa kasus. Lamanya pemanen dan
pemrosesan dipengaruhi dari
ketersediaan tumbuhan, dan cuaca. Bit
yang telah dipanen dapat disimpan
untuk di proses lebih lanjut, namum bit
yang membeku tidak bisa lagi diproses.
Pengimpor gula terbesar adalah Uni
Eropa. Peraturan pertanian di EU
menetapkan kuota maksimum produksi
dari setiap anggota sesuai dengan
permintaan, penawaran, dan harga.
Sebagian dari gula ini adalah gula
"kuota" dari industry levies, sisanya
adalah gula "kuota c" yang dijual pada
harga pasar tanpa subsidi. Subsidi-
subsidi tersebut dan pajak impor yang
tinggi membuat negara lain susah
untuk mengekspor ke negara negara
UE, atau bersaing dengannya di pasar
dunia. Amerika Serikat menetapkan
harga gula tinggi untuk mendukung
pembuatnya, hal ini mempunyai efek
samping namun, banyak para
konsumen beralih ke sirup jagung
(pembuat minuman) atau pindah dari
negara itu (pembuat permen)
Pasar gula juga diserang oleh harga
sirup glukosa yang murah. Sirup
tersebut di produksi dari jagung
(maizena), Dengan
mengkombinasikannya dengan
pemanis buatan pembuat minuman
dapat memproduksi barang dengan
harga yang sangat murah.
Sabtu, 08 Juni 2013
cara mengatasi jerawat
Cara mengatasi jerawat
Jerawat merupakan
salah satu penyakit kulit
yang biasa menyerang
wajah.[8] Menangani
jerawat tidak boleh
sembarangan.[8] Secara
umum, prinsip
perawatan kulit wajah
sebagai berikut.[9]
Kulit wajah harus
selalu bersih saat
istirahat di rumah.
Jangan memecahkan
jerawat dan jangan
sering di sentuh.
Hindari pemakaian
kosmetika rias saat
tidur.
Kebutuhan pembersih
bagi kulit kering
berbeda dengan kulit
berminyak atau kulit
normal, demikian juga
sebaliknya.
Membersihkan wajah
pada sore hari berbeda
dengan pada pagi hari.
Cara alami mengatasi
jerawat
Mengatasi jerawat.[10]
1. Ambil 2-3 helai daun
pepaya yang sudah tua
dan jemur.
2. Lumatkan daun
pepaya tersebut dan
diberi air kemudian
diperas untuk diambil
sarinya.
3. Oleskan sari daun
pepaya tersebut pada
jerawat.
Perawatan untuk
mengatasi jerawat.[11]
1. Cucilah lobak
secukupnya, kemudian
parutlah lobak tersebut
dan ambil airnya.
2. Tambahkan cuka apel
sedikit dan campur
hingga rata.
3. Oleskan pada jerawat,
diamkan hingga
mengering.
4. Setelah kering,
bersihkan dengan air.
5. Lakukan secara rutin
hingga jerawat teratasi.
Hal yang terpenting
selain menggunakan
produk dan bahan
untuk menghilangkan
jerawat, adalah dengan
menerapkan pola hidup
yang sehat[12]. Karena
metabolisma tubuh dan
proses ekskresi yang
baik, akan membantu
pembuangan zat-zat
sisa. Pola hidup sehat
yang sebaiknya
dilakukan adalah :
1. minum air
secukupnya – tidak
kurang, tidak lebih.
2. menjauhi stress dan
selalu rileks
3. makan sayuran dan
buah-buahan supaya
BAB lebih lancar
4. cuci muka dgn air
bersih (pakailah air
mineral), karena bisa
jadi air ledeng di rumah
mengandung kadar besi
yang terlalu tinggi
5. rutin mencuci
handuk, helmet dan
bantal
6. jangan memencet
paksa, kecuali oleh alat
yang tepat
7. cuci muka dengan
sabun khusus cukup 2x/
hari agar bisa
mengurangi kelebihan
minyak. Jangan terlalu
sering karena justru bisa
menghilangkan
kelembaban yang
dibutuhkan oleh kulit
8. hindari sugary and
iodized foods, kopi juga
minuman
berkarbonisasi
9. rajin berolahraga
secukupnya, namun
jangan berlebihan
10. facial wajah secara
rutin akan mempercepat
penyembuhan jerawat.
Facial wajah rutin setiap
2 minggu sekali.
Pakailah produk facial
yang sudah terdaftar di
badan pom. Keliru
memilih produk facial
malah bisa membuat
problem sahabat
menjadi tambah parah.
11. cara lainnya juga
bisa dilakukan dengan
bahan-bahan herbal.
Habbatussauda serta
madu sangat bai
Jerawat merupakan
salah satu penyakit kulit
yang biasa menyerang
wajah.[8] Menangani
jerawat tidak boleh
sembarangan.[8] Secara
umum, prinsip
perawatan kulit wajah
sebagai berikut.[9]
Kulit wajah harus
selalu bersih saat
istirahat di rumah.
Jangan memecahkan
jerawat dan jangan
sering di sentuh.
Hindari pemakaian
kosmetika rias saat
tidur.
Kebutuhan pembersih
bagi kulit kering
berbeda dengan kulit
berminyak atau kulit
normal, demikian juga
sebaliknya.
Membersihkan wajah
pada sore hari berbeda
dengan pada pagi hari.
Cara alami mengatasi
jerawat
Mengatasi jerawat.[10]
1. Ambil 2-3 helai daun
pepaya yang sudah tua
dan jemur.
2. Lumatkan daun
pepaya tersebut dan
diberi air kemudian
diperas untuk diambil
sarinya.
3. Oleskan sari daun
pepaya tersebut pada
jerawat.
Perawatan untuk
mengatasi jerawat.[11]
1. Cucilah lobak
secukupnya, kemudian
parutlah lobak tersebut
dan ambil airnya.
2. Tambahkan cuka apel
sedikit dan campur
hingga rata.
3. Oleskan pada jerawat,
diamkan hingga
mengering.
4. Setelah kering,
bersihkan dengan air.
5. Lakukan secara rutin
hingga jerawat teratasi.
Hal yang terpenting
selain menggunakan
produk dan bahan
untuk menghilangkan
jerawat, adalah dengan
menerapkan pola hidup
yang sehat[12]. Karena
metabolisma tubuh dan
proses ekskresi yang
baik, akan membantu
pembuangan zat-zat
sisa. Pola hidup sehat
yang sebaiknya
dilakukan adalah :
1. minum air
secukupnya – tidak
kurang, tidak lebih.
2. menjauhi stress dan
selalu rileks
3. makan sayuran dan
buah-buahan supaya
BAB lebih lancar
4. cuci muka dgn air
bersih (pakailah air
mineral), karena bisa
jadi air ledeng di rumah
mengandung kadar besi
yang terlalu tinggi
5. rutin mencuci
handuk, helmet dan
bantal
6. jangan memencet
paksa, kecuali oleh alat
yang tepat
7. cuci muka dengan
sabun khusus cukup 2x/
hari agar bisa
mengurangi kelebihan
minyak. Jangan terlalu
sering karena justru bisa
menghilangkan
kelembaban yang
dibutuhkan oleh kulit
8. hindari sugary and
iodized foods, kopi juga
minuman
berkarbonisasi
9. rajin berolahraga
secukupnya, namun
jangan berlebihan
10. facial wajah secara
rutin akan mempercepat
penyembuhan jerawat.
Facial wajah rutin setiap
2 minggu sekali.
Pakailah produk facial
yang sudah terdaftar di
badan pom. Keliru
memilih produk facial
malah bisa membuat
problem sahabat
menjadi tambah parah.
11. cara lainnya juga
bisa dilakukan dengan
bahan-bahan herbal.
Habbatussauda serta
madu sangat bai
Jumat, 07 Juni 2013
SENYAWA IONIK DAN SENYAWA KOVALEN
1.) Senyawa kovalen adalah senyawa yang terdiri atas atom-atom (bukan ion) yang berikatan secara kovalen. Padatan dan lelehan senyawa kovalen tidak dapat menghantarkan arus listrik karena molekul kovalen tidak mengandung ion-ion. Namun, dalam bentuk larutannya ada senyawa kovalen yang dapat menghantarkan arus listrik, yaitu senyawa-senyawa kovalen yang bersifat polar
2.) senyawa ionik adalah senyawa yang terbentuk dari ion-ion melalui ikatan ionik. Ion-ion penyusun senyawa ionik terdiri atas ion positif yang disebut kation dan ion negatif yang disebut anion. Jika senyawa ionik dilarutkan dalam air, ion-ion tersebut akan terurai dan bergerak bebas sehingga larutan ini digolongkan ke dalam larutan elektrolit kuat.
2.) senyawa ionik adalah senyawa yang terbentuk dari ion-ion melalui ikatan ionik. Ion-ion penyusun senyawa ionik terdiri atas ion positif yang disebut kation dan ion negatif yang disebut anion. Jika senyawa ionik dilarutkan dalam air, ion-ion tersebut akan terurai dan bergerak bebas sehingga larutan ini digolongkan ke dalam larutan elektrolit kuat.
larutan elektrolit
seorang ilmuwan, svante arrhenius pada tahun 1884 berpendapat bahwa yang berperan menghantarkan arus listrik dalam larutan elektrolit adalah ion-ion yang dapat bergerak bebas
seorang ilmuwan, svante arrhenius pada tahun 1884 berpendapat bahwa yang berperan menghantarkan arus listrik dalam larutan elektrolit adalah ion-ion yang dapat bersifat elektrolit bila dalam larutannya zat tersebut terurai menjadi ion-ion. Dapatkah air sungai menghantarkan arus listrik ?
Larutan elektrolit dapat berasal dari senyawa ion dan senyawa kovalen. Senyawa ion meskipun tersusun dari ion-ion, tetapi dalam bentuk padat tidak dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ion terikat kuat dan tidak bergerak bebas. Bila senyawa ion dalam bentuk cairan, maka cairan dan larutan senyawa ion tersebut dapat menghantarkan listrik.
Senyawa kovalen dalam bentuk larutan juga dapat menghantarkan listrik bila senyawa tersebut terionisasi. Misalnya asam sulfat merupakan senyawa kovalen tetapi dalam air terionisasi sehingga larutannya dapat menghantarkan listrik
Larutan elektrolit dapat berasal dari senyawa ion dan senyawa kovalen. Senyawa ion meskipun tersusun dari ion-ion, tetapi dalam bentuk padat tidak dapat menghantarkan arus listrik karena ion-ion terikat kuat dan tidak bergerak bebas. Bila senyawa ion dalam bentuk cairan, maka cairan dan larutan senyawa ion tersebut dapat menghantarkan listrik.
Senyawa kovalen dalam bentuk larutan juga dapat menghantarkan listrik bila senyawa tersebut terionisasi. Misalnya asam sulfat merupakan senyawa kovalen tetapi dalam air terionisasi sehingga larutannya dapat menghantarkan listrik
Langganan:
Postingan (Atom)